Friday 11 June 2010

AKU

Bismillahirrahmanirrahiim.......
Wallahu khalaqakum wama ta'malun, 4JJI lah yang mnciptakan kamu semua dan apa2 yg kamu lakukan. Karena itu siapa merasa memiliki kemampuan dalam melakukan hidup ini,seperti merasa mampu makan dan minum,merasa mampu mengerjkan shalat dsb. Jika perasaan itu ada dalam hati kita misalnya ketika kita shalat, maka berarti shalat kita itu justru menjadikan syirik. Karena aktivitas kita hakekatnya adalah sebab qudrah-Nya 4JJI SWT, "La haula wala quwata illa billah".
Apabila didalam hati kita masih ada rasa "aku" seperti diatas, itu berati iman kita yang meyakini bahwa 4JJI adalah mukhalafatuhu lilhawaditsi, masih sebatas pengkuan.
Bahkan sama artinya dengan menyamakan dirinya dengan kedudukan 4JJI. Tuhan Maha Berkuasa, 'akupun berkuasa', Tuhan Maha Berkhendak, 'aku juga punya kehendak'. Padahal kuasanya kita, ilmu kita, dan kehendak kita, itu hanylah milik 4JJI. 4JJI yg mnciptakan. Maka barangsiapa yang didaalm hatinya masih ada perasaan aku aku semacam itu, ia berarti syirik dengan dirinya sendiri. Dan barangsiapa dalam ibadahnya, dalam shalatnya, dalam qira'atul Qur'annya dll, masih ada rasa 'aku' telah mampu melakukan shalat, aku telah melakukan amal kebaikan, maka ia berati telah berani mengaku dirinya sama dengan Tuhan,yaitu memiliki kemampuan. Bisa disamakan dengan al-'ujbu, ujub; bangga terhadap amal. Hampir sama dengan riya. Saat bertemu orang2 ia brkata, alhamdulillah aq sudah getol ibadah, ini takabur!! Saya ibadah agar disebut ahli ibadah. Ini riya. Dan barangsiapa yang dalam ibadahnya ada 3 macam perasaan ini, maka amalanya itu ditolak oleh 4JJI SWT.
Inilah kemungkinan2 iman dan amal kita. Semua itu dsebabkan karena adanya rasa 'aku' dalam diri kita. 'Aku', atau juga disebut ananiyah. Dan sifat inilah yang menjadikan nafsu semakin berkuasa dalam diri kita...............

By: HENDRIK GARANG @FACEBOOK

0 komentar:

Post a Comment

Alangkah berbudinya anda, jika sedikit meninggalkan pesan untuk saya...