Cerita kemarin malam,

Apa yang tertakutkan dari penyesatan ibliz?
Sedang segala jalan adalah milikNya,
Apa yang membuatmu menduga,
Bahwa ibliz mengarahkanmu pada kesesatan ketika inginmu mengenalNya,

Tak kah pernah terdengar olehmu? Ketika Tuhan mengatakan,
'Jika hambaku mendekat satu depa kepadaKu, aku akan mendekatinya satu langkah'.
'Jika hambaKu berjalan menemuiKu, maka aku akan berlari menemuinya'.
Lalu apa yang membuatmu takut?padahal lidahmu mengucap menginginkan dekat denganNya.

Dan apa yang membuatmu menduga, bahwa orang yang mengenalNya akan bersifat selayak malaikat?
Tak kah kau tahu hitam putih adalah adanNya?
Tak kah kau dengar Tuhan juga memiliki benci?
Tak kah kau yakin, Tuhan angkuh dengan KeMaha TinggianNya?

Kau mengatakan ingin mengenalNya,
Lalu ketika sampai kau harus mengenal KeMaha PerkasaanNya,
Lidahmu rendah mengatakan,
Tuhanku Maha lembut,

Matamu selalu saja melihat kebaikan yang menyenangkanmu,
Sedang ujian kau syukuri dengan caci kotor merendahkan diri,
Tak pernahkah kau lihat hitam putihNya?
Dimana dirimu yang mengatakan ingin mengenalNya dengan memakiku?

Aku katakan jangan menduga,
Kau ringan menjawab dugaanku adalah benar,
Aku tahu pasti takut hatimu,
Karena lidahmu itu,

Kebenaran itu bukan hanya sangka dugaan tanpa nalar,
Tidak ada sesuattupun diatas akal itu,
Hanyalah ruang kosong setelah akal itu,
Lalu kau menduga lagi,'Segalagalanya ada diatas akal itu'.

Aku telah sampai diatas akal itu,
Ini berita yang kubawa,
Bukan dugaan semu,
Tanpa ilmumu itu.

Yakini aku, dan apa yang kukatakan ini,
Bahwa hanya kekosongan,
Yang ada diatas akal itu,
Tidak ada segalagalanya yang menurut dugaanmu itu,

Kau hanya menunjukan sebatas apa dirimu dihadapan kekasih yang kau bela tadi,
Dan karena cintanya kepadamu dan bukan kepada Tuhan,
Kekasihmu melihat hanya dirimu kebenaran itu,
Matanya buta, bukan karena cinta Illahi, namun mencintaimu sebatas nafsu.

Blogged with the Flock Browser

Posted in: syair cinta ku