“Dengan menautkan bahasa dengan Tuhan, kata-kata jadi efektif dan abadi,” kata Ahmadinejad sang presiden berpenampilan ndeso itu.
Jalaluddin Rumi menorehkan untaian kata dalam syairnya "Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu"
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
karena Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata uang palsumu
Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya wahai pejalan
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu.”
0 komentar:
Post a Comment
Alangkah berbudinya anda, jika sedikit meninggalkan pesan untuk saya...