Friday, 11 June 2010

Kesadaran Hati.............

Saudaraku, apapun yang ada itu mutlak hanyalah makhluk Allah SWT, makhluk sesuka Allah , Dia yang Menciptakan , Dia Yang Membentuk , Dia Yang Memberi, Dia Yang Akan Mematikan, tidak ada satupun perbuatan makhluk atau manusia yang bisa menghalangi kehendak Allah SWT, Allahu Akbar.
Terjadinya persoalan dalam hidup kita adalah kalau kita membesar-besarkan makhluk dan mengecilkan Allah.Ketika atasan dianggap sebagai pemberi rejeki maka terjadilah bawahan menjilat atasan, ketika pembeli dianggap sebagai pemberi rejeki akhirnya justru pedagang ditipu pembeli,ketika suami dianggap sebagai jalan kebahagiaan akibatnya bergantung kepada suami. Makin banyak kita bergantung kepada selain Allah , makin tidak tenang hidup ini, makin resah dan makin turun kualitas akhlaq kita , karena posisi yang sebenarnya adalah Allah Pencipta Alam Semesta menciptakan manusia untuk mengabdi kepada Allah menciptakan dunia berikut isinya , Allah menciptakan semua, melayani kita supaya kita menghamba kepada Allah SWT. Banyak orang yang jadi hina dan sengsara karena posisi dia menjadi pelayan budak dia , Allah menciptakan uang supaya kita dapat dekat dengan Allah lewat uang yang dititipkan ,agar bias bersadaqah, zakat dan menolong orang sehingga derajat dia akan meningkat di sisi Allah.
Tapi banyak orang yang dirinya menjadi hamba uang , demi mencari uang dia sanggup berbuat licik, demi mencari uang dia mencuri, demi mendapatkan uang dia korupsi , padahal jauh sebelum kita dilahirkan rejeki kita sudah diciptakan oleh Allah SWT, Subhanallah, empat bulan di perut ibu sudah beres pembagian rejeki kita “ kita tidak disuruh mencari uang tapi “Waabtaghuu Min Fadlillaah “(QS. 62 ; 10) “Mencari karunia Allah” , rejeki yang barokah” Jadi orang tidak akan tenang dalam hidup , sebelum dia yakin makhluk itu hanya alat dari Allah untuk sampainya nikmat atau sampainya musibah,tidak ada satupun pembeli yang bisa menyampaikan rejeki kepada kita tanpa izin Allah , maka seorang pedagang yang ahli ma’rifat tidak ada selera untuk mengikat pembeli , yang dia selera adalah dia melakukan yang terbaik bagi pembeli , jadi atau tidak rejekinya sampai kepada dia, yang terpenting dengan berjualan dapat menjadi amal .

Kalau kita yakin Allah akan mencukupi maka pasti cukup,karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, inilah sebenarnya yang berharga . Banyak orang yang tidak pernah mau berlatih , puas hanya dengan jaminan dari Allah , selebihnya kecewa.

Kalau kita ingin dicukupi hidupnya oleh Allah , pantangannya hanya satu “ Pantang berharap kepada makhluk !” karena Allah Maha Pencemburu , Allah Yang Membagikan rejeki tidak suka makhluknya bergantung kepada makhluk, kalau hamba bergantung hanya kepada Allah “Wamayyatawakkal ‘allallah fahuwa hasbuh” Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).(QS. Ath Thalaq ; 2-3)

Rejeki tidak selalu identik dengan makanan, uang , pujian tetapi kesabaran juga rejeki Subhanalloh. Jadi orang yang banyak rejeki jangan dihitung dari orang yang banyak tabungannya , karena tabungan itu dilihat tidak dipegang tidak, rejeki itu adalah bagaimana Allah membimbing kita supaya kita dekat dengan Allah , adakalanya dalam bentuk hutang gara-gara hutang tiap malam menjadi tahajud, adakalanya dalam bentuk disakiti oleh suami, jadi tolong selalu yakini rejeki
yang terbesar adalah ketika hijab diangkat menjadi yakin kepada Allah, itulah yang membuat kita terjamin dalam hidup ini

Syekh Ataillah mengingatkan : Andaikata Allah tidak menampakan kekuasaan pada benda-benda alam, tidak mungkin adanya penglihatan pada-Nya. Andaikata Allah Ta’ala menampakan sifat-sifat-Nya, pasti benda-benda itu akan musnah”

Andaikata Allah Ta’ala menampakan diri-Nya pada makhluk di alam semesta ini , maka Allah akan mudah terlihat.. Akan tetapi Allah tidak akan menyatakan dirinya dalam bentuk benda , sebab benda-benda itu adalah ciptaan Allah sendiri. Pencipta lebih mulia dari hasil ciptaan-Nya. Oleh karena itu sang Pencipta menunjukan dirinya dalam bentuk ciptaan-ciptaan-Nya sendiri.Sebab, kalau demikian, tidak ada bedanya antara Maha Pencipta dengan ciptaan-Nya.Dan benda-benda ciptaan itu akan hancur berantakan apabila wujud Allah sama dengan benda-benda.......

By: HENDRIK GARANG @ FACEBOOK

0 komentar:

Post a Comment

Alangkah berbudinya anda, jika sedikit meninggalkan pesan untuk saya...