Monday 23 January 2012

Guru Sufi, taked from SufiWay

Guru Sufi, Sufi Way


"Sebaiknya engkau renungkan, mengapa orang-orang menderita karena tirani kata-kata, dilumpuhkan oleh aturan-aturan baku sampai mereka laksana menjadi kaki tangannya belaka."


Guru Sufi bukanlah sosok menggemparkan yang menarik jutaan pengikut dan yang kemasyhurannya tersebar ke seluruh penjuru. Tingkat iluminasinya hanya kelihatan sepenuhnya bagi orang yang tercerahkan. Guru sangat banyak ragamnya didalam Sufisme, sebagian karena mereka menganggap dirinya sebagai bagian dari proses organis. Ini berarti bahwa pengaruh mereka atas kemanusiaan mungkin terjadi secara spontan dan alami.



Fungsi seorang guru adalah membuka pikiran murid, sehingga memungkinkannya mengetahui nasibnya. Agar dapat melakukan ini, orang harus menyadari seberapa jauh pemikirannya dikuasai praduga-praduga. Pada tahap ini, memahami keadaan tersebut secara benar adalah tidak mungkin, maka dari itu ia harus siap memasuki organisasi manusia yang melatihnya untuk berpikir menurut garis-garis tertentu, "Bukalah pintu pikiranmu terhadap obyek pemahaman yang diabaikan." Karena para guru Sufi tidak berusaha mencari pengikut, maka kita hanya dapat mendekati melalui pernyataan-pernyataannya yang terkadang seperti asal-asalan.



Dengan demikian, Sufisme dapat juga dipahami sebagai suatu perjuangan melawan dominasi kata-kata untuk membangun pola-pola pemikiran, atau upaya menjaga ummat manusia dari pergeseran nilai-nilai yang mendasar.



Hubungan antara guru dan murid dalam Sufisme hanya dapat dipahami melalui sistem pengajarannya, berada di luar konsep ruang dan waktu. Hal ini sesuai dengan unsur dasar dalam Sufisme, bahwa guru dan murid mempunyai status yang sama. Di sisi lain meliputi semua aspek kesadaran manusia yang terdiri dari pengalaman, kehidupan dan konsep benda-benda. Suatu bentuk interaksi yang khas menimbulkan suatu transformasi. Maka dari itu, hubungan tersebut pada dasarnya jauh melampaui ruang lingkup belajar mengajar formal. Guru Sufi lebih dari sekadar orang yang menyampaikan pengetahuan formal; lebih dari sekadar orang yang mengadakan hubungan harmonis dengan murid, lebih dari sekadar sebuah komputer yang memberikan sejumlah informasi tentang ilmu-ilmu yang tersedia dalam gudang pengetahuan. Ia mengajarkan lebih dari sekadar sebuah metode pemikiran atau suatu sikap hidup; lebih dari sekadar suatu kemampuan untuk mengembangkan diri.



Lebih dari itu, guru Sufi yang berperan sebagai pembimbing, filosuf dan Sahabat itu mungkin tampil dengan berbagai fungsi. Sebagai seorang pembimbing ia menunjukkan Jalan --namun sang murid harus menempuh sendiri jalan tersebut. Sebagai seorang filsuf ia mencintai kebijaksanaan, dalam pengertian yang murni dari istilah tersebut. Sebagai seorang teman ia adalah sahabat dan penasehat, memberikan perlindungan dan suatu sudut pandang membentuk pemahaman.



Tabib yang tanggung berbahaya bagi kehidupan;

Ulama yang tanggung berbahaya bagi keimanan.



Guru Sufi merupakan mata rantai pencarian dan sebagai sebuah hasil, maupun keseimbangan sistem, yaitu "rantai transmisi".


Published with Blogger-droid v2.0.4

0 komentar:

Post a Comment

Alangkah berbudinya anda, jika sedikit meninggalkan pesan untuk saya...